Photo: Ka TK PGRI Jati Luthfiyah SPd, Pengawas Kemenag Tisl'ah Spd, Guru TK Umi Widiyati SPd dan Yanti Puji Rahayu SPd.
Kabar Probolinggo - Gagasan Nadim Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang Program Sekolah Penggerak, yang bertujuan untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik, baik dari aspek kompetensi kognitif maupun non-kognitif atau karakter dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Tk PGRI Jati yang berlokasi di Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, dengan menempati sepetak tanah dengan bangunan berukuran kurang lebih 6 ×10 m2 berada di belakang SD Jati 4 dan termasuk minim sarana.
Namun dengan fasilitas yang standar itu menjadikan Tk ini terpacu untuk menggapai prestasi, terbukti pada tahun 2023 menjadi juara umum lomba drumband Bupati Probolinggo Cup yang diadakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan diikuti peserta dari beberapa kota di Jawa Timur, dan
melalui seleksi kepala sekolah, lolos sebagai sekolah Penggerak.
Hal menarik yang ditemukan di sekolah ini, kepala sekolah bersama guru solid untuk bekerjasama sebagai tim mengerjakan administrasi secara berkala mengikuti juknis program sekolah penggerak hingga sore hari, untuk melengkapi dokumen-dokumen penting.
Seperti disampaikan Luthfiyah Kepala TK PGRI Jati Kota Probolinggo, didampingi dua orang guru serta Pengawas dari Kemenag Kota Probolinggo, Tis'ah SPd, di ruang guru, pada, Jumat, 4/7/2023, Untuk mengawali program, meskipun jumlah guru hanya tiga orang, untuk mengajak guru bergerak bukan hal yang mudah, diperlukan diskusi, dan komunikasi yang baik, diperlukan semangat saling meyakinkan bahwa bekerja sebagai tim akan membuat pekerjaan menjadi ringan, lancar dan tuntas.
Selain kepala sekolah, guru disekolah penggerak juga merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan
penerapan kurikulum merdeka di sekolah penggerak, guru harus mampu menjadi tutor, fasilitator, dan pemberi
inspirasi bagi anak didiknya sehingga bisa memotivasi peserta didik menjadi siswa yang aktif, kreatif dan
inovatif.
Sebagaimana kebijakan merdeka belajar dimana guru sebagai tenaga pendidik harus
mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan mampu membangkitkan semangat belajar, agar siswa
tidak merasa terbebani oleh materi yang disampaikan guru.
Di sekolah penggerak ini diberi bimbingan oleh kepala sekolah, serta saling membimbing dari sesama rekan guru untuk
terus dapat meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan kinerjanya.
Sedangkan Tantangan guru dalam menerapkan kurikulum merdeka disekolah penggerak salah satunya guru harus meluangkan waktu untuk
mempersiapkan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menantang setiap harinya. Keterlibatan guru
dalam proses pengembangan kurikulum penting dilakukan untuk menyelaraskan isi kurikulum dengan kebutuhan siswa di kelas.
Dua orang guru Umi Widiyati SPd dan Yanti Puji Rahayu SPd, sebagai mengelola administrasi sekolah penggerak menyampaikan, bahwa
saat awal melaksanakan Program penggerak harus lembur, hampir tiap hari, akhirnya sampai sekarang terbiasa sudah, terbiasa pulang sore.Tapi untuk kurikulum merdeka ini ada kebebasan untuk berkreasi.
Sebagaimana dijelaskan oleh Luthfiyah , untuk mendapat program sekolah penggerak, harus mengikuti tes tertulis dan wawancara lewat daring serta kepala sekolah harus melaksanakan praktek mengajar secara daring dihadapan penguji.
Di kota Proboliggo semua sekolah Tk diharuskan ikut tes program sekolah penggerak, diseleksi diambil 12 sekolah, kemudian diseleksi lagi menjadi 6 yang lolos, termasuk sekolah TK PGRI Jati kota Probolinggo. Berikutnya sekolah yang lolos seleksi harus mengikuti diklat materi pelaksanaan program sekolah penggerak.
Pada awalnya luthfiyah belum tahu dan belum paham tentang sekolah penggerak. Setelah mengikuti semacam diklat, bagaimana kinerja sekolah penggerak, yang diangkat ini adalah karakter sekolah itu sendiri, itu yang utama, bagaimana tentang lingkungan sekitar, bagaimana dengan wali muridnya, data data wali murid itu seperti apa, kebiasaan dari wali murid itu,lingkungan pembelajarannya bisa sesuai denan karakter anak, disini ada kurikulum yang dipakai, kurikulum yang baru yaitu kurikulum merdeka.
Program sekolah penggerak di TK PGRI Jati mulai dilaksanakan pada akhir bulan Mei 2023, dimulai dengan program tutorial penyusunan kurikulum sekolah penggerak, selama 3 minggu, berupa penyampaian materi dan penyelesaian tugas.
Dalam pelaksanaan Tutorial ada kolaborasi dengan sekolah penggerak lain berupa kelas kolaborasi.
Berikutnya guru mengikuti jadwal IHT (In House Training), tetapi di TK ini tidak dilaksanakan karena semua guru sudah pernah mengikuti, maka hanya menyelenggarakan Workshop Kurikulum merdeka itu, selama satu minggu
dengan melibatkan orangtua siswa.
Sesuai kapasitas orangtua siswa, keterlibatanya dalam kegiatan sekolah diinformasikan secara bertahap, seperti keterlibatan dalam pelaksanaan kanaval peringatan hari kemerdekaan RI dengan mengangkat tema tarian Papua.
Sedangkan untuk monitoring Program Sekolah Penggerak dilakukan oleh petugas Pengawas Pendamping Titik Christiyaningsih, SPd, dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, disamping itu ada juga Pengawas Pembina yaitu Sukarmi, SPd, MPd. (**DikPoer&Tim)
0 Comments