google

Raih Doktor Sekaligus Jabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo




Dr. Siti Romlah, S.Si, M.Pd ( Ka. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Probolinggo ).

Kabar Probolinggo  - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo  dan jajaran dibawahnya kembali memiliki seorang Kepala Dinas Definitif, itu setelah Walikota Probolinggo, Dr. Habib Hadi Zaenal Abidin, SPd, MM, M.HP melalui Sekretaris Daerah  Drg.  Ninik Ira Wibawati melantik 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan 105 pejabat fungsional, salah
satu diantaranya Siti Romlah, S.Si, M.Pd. dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari jabatan sebelumnya sebagai Sekretaris pada Dinas yang sama. Acara Pelantikan  dilaksanakan, Rabu, 26/7/2023, di Gedung Rumah Sakit Ar-Rozi Kota Probolinggo. 

Siti Romlah juga merupakan salah satu peserta yang lulus dari seleksi terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo.

Sebagaimana diketahui, Jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sempat mengalami kekosongan
dan diisi Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) 
yang kebetulan dijabat oleh Siti Romlah,  kala itu masih menjabat sebagai sekretaris Dinas Pendidikan dan kebudayaan.

Ada Hal yang menarik  perhatian publik, ketika dalam waktu  hampir bersamaan, tepatnya sesudah dilantik sebagai kepala Dinas, Siti Romlah diketahui telah berhasil meraih gelar Doktor bidang Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Malang.

Karir jabatan  yang pernah diemban Siti Romlah :
2007 s/d  2012 -> Guru Tetap SMPN 5 Probolinggo.

2017 - > Kepala Seksi Kurikulum & Kesiswaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

2021 -> Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar 
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

2022 -> Sekretaris
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

2023 -> Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
yang merupakan jabatan yang diembannya saat ini.

disamping itu, Siti Romlah adalah sosok berprestasi sejak masih mudanya, dia lulusan tercepat dan termuda dengan predikat Cumlaud dari universitas Brawijaya, Malang pada 2002, Mendapat penghargaan juara dua Guru Berprestasi Nasional 2014.

Sebagaimana disampaikan Siti Romlah ketika ditemui Tim Media Pendidikan Widya Mandala, pada, Rabu, 9/8/2023  di ruang kerjanya.

Sebagai pejabat Kepala Dinas yang baru, ada prioritas program yang harus segera dilaksanakan, yaitu sejalan dengan amanat dalam sambutan Sekda pada saat pelantikan.

Pertama, merancang progam peningkatan kwalitas dan kapasitas dijajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Kedua, memahami, merencanakan, merealisasikan dengan tepat atas sebuah kebijakan . 
Ketiga, Merancang dan menerapkan sistem kerja yang mampu menggerakkan roda organisasi kedinasan menjadi lebih baik.

Masih menurutnya, tantangan terbesar pendidikan saat ini adalah digitalisasi. Seluruh dunia terhubung dan terbuka, tidak ada sekat sama sekali, bahkan beberapa negara sudah masuk ke industri 4.0, sehingga pendidikan harus dipersiapkan ke arah itu juga.
Tantangan berikutnya, masalah karakter, degradasi moral, dan lain sebagainya. Sebagaimana kita tahu dibanyak media, hampir setiap hari  Ada berita kejadian amoral yang dilakukan oleh pelajar dan itu merupakan tantangan kita bersama.

Dia mempunyai cita-cita bahwa pendidikan di kota Probolinggo bisa fokus menggarap pendidikan karakter, tidak hanya sekedar mengintegasikan, tetapi masuk di dalam intrakurikuler, nanti harapan saya seperti itu.


   Sementara orang tua  punya harapan besar terhadap anak  untuk menjadi orang sukses, memiliki pengetahuan, berdaya saing global, dan penuh sopan santun, sedangkan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, pemerintah pusat,  pemerintah daerah dan masyarakat.
Ketika pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memberikan dana Bantuan Operasional untuk satuan pendidikan, maka
peran aktif masyarakat sangat diharapkan, tidak harus dalam bentuk uang, tetapi bersatu dalam upaya mendukung suksesnya pendidikan anak - anaknya.

 Kesuksesan sangat ditentukan kwalitas proses pembelajaran,  jika pendidikan kurang fokus, maka kesuksesan sulit dicapai. Ada dua kompetensi dasar  anak-anak yang harus dijadikan bekal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kemendikbud agar mereka mampu bertahan hidup, maka harus fokus pada literasi dan numerasi.  
Oleh karena itu Siti Romlah sangat antusias, jika ada kelompok masyarakat, media dan kelompok peduli pendidikan itu mensupport, Dia selalu siap bergandengan tangan.
 
Dilapangan masih banyak ditemukan  guru  dalam satu bulan tidak pernah membaca referensi. 
bagaimana guru mau mensupport anak-anak,  jika gurunya sendiri tidak pernah membaca , maka dari itu sudah semestinya guru segera fokus untuk membaca, kalau gurunya kurang literasi , berarti 
dana-dana dukungan masyarakat juga dana dari pemerintah pusat berupa pemberian tunjangan sebagai tambahan penghasilan  itu kurang dimanfaatkan untuk kegiatan literasi. 

Siti Romlah mencontohkan
dalam pembinaan berliterasi
kepada para guru, kita sendiri harus rutin berliterasi, meskipun sebagai kepala Dinas, Dia itu sangat sibuk, ketika Siti Romlah diberi referensi misalnya berupa koran, majalah atau artikel ilmiah, selalu dibacanya.

 Sebagai orang beragama Islam, apa yang disampaikan dan apa yang diperintahkan  kepada muridnya untuk membaca, maka gurunya juga harus rajin membaca referensi, jadi apa yang diucapkan harus sesuai dengan apa yang dilakukan itu. 

Ada masalah besar ditemukan dilapangan, ternyata,  anak-anak  yang literasinya rendah itu yang menjadi masalah adalah tenaga pendidiknya, maka pendidiknya yang harus dibenahi.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu di dalamnya bukan sekedar Pendidikan,tetapi mendidik, di dalam mendidik tentu ada keteladanan, berkarakter dan berakhlakul karimah, hal ini harus dimiliki sebelum  menanamkan karakter kepada peserta didik.
Apalagi sebagai pelayan publik yang merupakan salah satu fungsi ASN,  dalam memberikan pelayanan publik yang menjadi customer utama adalah Peserta didik, maka harus tegas terhadap aturan disiplin. Apabila ada guru yang tidak masuk, maka harus segera di lakukan pembinaan, seumpama penyakit tidak sampai menjadi tumor atau kanker, semua itu berdasarkan regulasi. 

Penanaman pemahaman bahwa bekerja pada  dinas pendidikan adalah  pengabdian yang  akan menjadi Jariyah dikelak kemudian hari. Kalau seseorang betul-betul ada niatan itu, dan dimengerti,  Insyaallah akan menjadi amalan Saleh pegawai itu sendiri, dan nanti tetap akan mengalir di yaumil Qiyamah. Hal itulah  yang harus selalu  tertanam didalam hati para ASN. Agar tidak rugi  bekerja di Dinas Pendidikan terlalu besar dan terlalu banyak yang kita sudah kerjakan dengan Resiko yang besar, dengan selalu berupaya  secara regulasi  tetap on the track.
kemudian secara ketentuan religiusnya masing masing selalu berusaha dengan ketentuan Allah kalau yang muslim, kalau yang non muslim dari ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, di samping itu  jangan munafik antara apa yang disampaikan kepada anak buah maupun peserta didik harus sama dan sesuai dengan yang  telah dilakukan,  kalau mau mendidik anak berkarakter jujur, seseorang harus lebih dulu  jujur.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas berat, karena  membawahi sekian banyak pendidik.  Maka pegawainya sendiri yang harus tertib lebih dahulu.
(Dikpoer & Tim )

Post a Comment

0 Comments

Info terkini