Sekolah berbasis digital juga
memungkinkan siswa untuk mengakses sumber daya pendidikan secara lebih luas melalui internet. Hal ini dapat mencakup diklat online, video pembelajaran, dan materi pendidikan yang terus diperbarui. Selain itu, sekolah berbasis digital juga dapat memungkinkan kolaborasi antara siswa dari berbagai lokasi geografis, memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman yang beragam. Namun, perlu juga diperhatikan tantangan seperti akses internet yang tidak merata, masalah keamanan data, dan peran guru dalam mendukung siswa dalam pembelajaran online.
Photo: Gelaran aksi Pesta Rakyat Suara Demokrasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada acara Launching Sekolah Digital SMPN 9 Kota Probolinggo.
SMP Negeri 9 Probolinggo, semenjak melaunching sebagai sekolah digital pada Sabtu (30/9/2023), maka predikat sekolah digital telah melekat pada sekolah ini, dan ini yang pertama kali di Probolinggo untuk tingkat SMP/sederajat. Dimana, semua kegiatan belajar mengajar berbasis LMS (Learning Management system). Acara Launching ini dibarengkan dengan aksi gelaran Pesta Rakyat Suara
Demokrasi Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5), digelar di halaman tengah SMPN 9 Kota Probolinggo dan dimeriahkan dengan berbagai tampilan menarik dari pelajar. Acara lounching ini dihadiri Kabid
Pendas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Probolinggo Muh. Avicinna Dipayana,
kepala SMPN dan SDN di sekitar SMPN 9, pengurus komite, pengawas pembina, dan pengawas PAI.
Sebagaimana disampaikan kepala SMP Negeri 9 Probolinggo Qomarudin dikantornya, bahwa dalam proses belajar mengajar semua siswa sudah menggunakan komputer, laptop dan pemanfaatan smartphone untuk keperluan pembelajaran guna mengakses materi materi pelajaran yang diunggah ke dalam LMS. Hal ini justru bertolak belakang dengan sekolah sekolah yang melarang siswanya membawa gadged ke sekolah.
Selain pengetrapan program digital pada pembelajaran, SMP Negeri 9 mengetrapkan sistem digital untuk penilaian, baik penilaian hasil belajar siswa maupun penilaian kinerja guru. Sistem digital diterapkan juga pada absensi siswa yang terkoneksi dengan smartphone orangtua/wali murid, sehingga orangtua bisa chek langsung kehadiran siswa hari itu juga, bahkan raportpun sudah memakai sistem digital.
Proses transformasi Menuju sekolah digital di SMPN 9 ini, sebenarnya sudah mulai dilaksanakan sebelum adanya
pandemi.
SMPN 9 melakukan persiapan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru dan tenaga tata usaha dalam teknologi IT, melatih siswa dalam penggunaan perangkat digital pada proses belajar mengajar, ini dilakukan jauh sebelum ada pandemi," ujar Qomarudin.
SMP Negeri 9 memiliki kelengkapan yang memadai sebagai pendukung predikat sekolah digital seperti kelengkapan jaringan wifi di tiap kelas, memiliki website, perangkat komputer dan laptop, serta bebagai jenis aplikasi penunjang.
Untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari sisi brainware, SMPN 9 sering mengirim peserta dalam lomba inobel maupun lomba inovasi lainnya, mengingat brainware merupakan pendukung utama sistem digital di sekolah.
SMP Negeri 9 memiliki kelengkapan yang memadai sebagai pendukung predikat sekolah digital seperti kelengkapan jaringan wifi di tiap kelas, memiliki website, perangkat komputer dan laptop, serta bebagai jenis aplikasi penunjang.
Untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari sisi brainware, SMPN 9 sering mengirim peserta dalam lomba inobel maupun lomba inovasi lainnya, mengingat brainware merupakan pendukung utama sistem digital di sekolah.
Sebagai seorang kepala sekolah, Qomarudin tergolong kreatif dan selalu berpikir inovatif tidak cepat puas dengan apa yang sudah dicapai khususnya dalam pengembangan sekolah digital, karena masih ada fase fase yang harus di jangkau lebih jauh lagi.
Sebenarnya untuk merambah fase berikutnya yaitu penerapan pembelajaran
berbasis ICT (Information and Communication Technology), salah satu kelengkapan yang cukup penting yaitu adanya papan tulis interaktif itu belum dimiliki oleh DMPN 9.
Adapun Pembelajaran berbasis ICT meliputi, teknologi komputer, dimana Jenis pembelajaran ini memanfaatkan seluruh
kemampuan komputer, seperti teks, grafis, gambar, photo, audio, video, dan animasi.
Berikutnya teknologi multimedia,
yang termasuk ke dalam teknologi multimedia adalah kamera digital, kamera video, pemutar suara, pemutar video, dan masih banyak lagi. Pembelajaran ini sering diartikan sebagai gabungan dari banyak media untuk menghasilkan suatu karya berbentuk video maupun audio.
Kemudian teknologi komunikasi,
yang berkembang dengan pesat tidak hanya telepon seluler tetapi media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain-lain tersebut, juga turut berperan menjadi alat pembelajaran interaktif bagi guru dan siswa. Pemberian tugas berupa video maupun audio bisa memanfaatkan media sosial seperti Youtube dan Instagram untuk menunjang kemampuan kreativitas para siswa.
Yang terakhir teknologi jaringan komputer,
teknologi ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Contoh perangkat keras yakni LAN, internet, wifi, dan lain-lain. Sedangkan perangkat lunak atau aplikasi jaringannya yaitu web, email, html, dan aplikasi basis data lainnya.
Capaian yang ingin diraih dalam pendidikan melalui sekolah digital di SMP Negeri 9 adalah meningkatkan kesetaraan pendidikan, memudahkan dalam memberikan akses luas terhadap para siswa dan guru, meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, pengelolaan, dan administrasi lembaga pendidikan, meningkatkan profesionalisme pengajar, meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran antara guru dan para siswa.
Yang Pada akhirnya menghasilkan tamatan SMP Negeri 9 Probolinggo yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya yang memiliki bekal kemampuan beradaptasi dengan perkembangan jaman khususnya teknologi informasi dan komunikasi sebagai cerminan Profil Pelajar Pancasila.
(Dikpoer&Tim)
berbasis ICT (Information and Communication Technology), salah satu kelengkapan yang cukup penting yaitu adanya papan tulis interaktif itu belum dimiliki oleh DMPN 9.
Adapun Pembelajaran berbasis ICT meliputi, teknologi komputer, dimana Jenis pembelajaran ini memanfaatkan seluruh
kemampuan komputer, seperti teks, grafis, gambar, photo, audio, video, dan animasi.
Berikutnya teknologi multimedia,
yang termasuk ke dalam teknologi multimedia adalah kamera digital, kamera video, pemutar suara, pemutar video, dan masih banyak lagi. Pembelajaran ini sering diartikan sebagai gabungan dari banyak media untuk menghasilkan suatu karya berbentuk video maupun audio.
Kemudian teknologi komunikasi,
yang berkembang dengan pesat tidak hanya telepon seluler tetapi media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain-lain tersebut, juga turut berperan menjadi alat pembelajaran interaktif bagi guru dan siswa. Pemberian tugas berupa video maupun audio bisa memanfaatkan media sosial seperti Youtube dan Instagram untuk menunjang kemampuan kreativitas para siswa.
Yang terakhir teknologi jaringan komputer,
teknologi ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Contoh perangkat keras yakni LAN, internet, wifi, dan lain-lain. Sedangkan perangkat lunak atau aplikasi jaringannya yaitu web, email, html, dan aplikasi basis data lainnya.
Capaian yang ingin diraih dalam pendidikan melalui sekolah digital di SMP Negeri 9 adalah meningkatkan kesetaraan pendidikan, memudahkan dalam memberikan akses luas terhadap para siswa dan guru, meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, pengelolaan, dan administrasi lembaga pendidikan, meningkatkan profesionalisme pengajar, meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran antara guru dan para siswa.
Yang Pada akhirnya menghasilkan tamatan SMP Negeri 9 Probolinggo yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya yang memiliki bekal kemampuan beradaptasi dengan perkembangan jaman khususnya teknologi informasi dan komunikasi sebagai cerminan Profil Pelajar Pancasila.
(Dikpoer&Tim)
0 Comments