Kabar Probolinggo - Implementasi Kurikulum Merdeka melalalui P5 mampu mengintegrasikan pembelajaran yang kreatif dan berorientasi lingkungan ke dalam kurikulum, seperti pemanfaatan limbah plastik untuk kerajinan.
Seorang guru dengan pengalaman yang cukup, tentunya bisa menciptakan suasana belajar yang kreatif dengan menghadirkan elemen-elemen menarik, sehingga muncul sebuah kegiatan di mana anak-anak TK bisa membuat kerajinan sederhana memanfaatkan limbah plastik.Dalam kegiatan itu, anak-anak TK bisa terlibat aktivitas yang menyenangkan sekaligus mendapatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Maka, dalam Rangka pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 dengan tema lingkungan, TK PGRI Jati mengadakan gelar hasil karya anak-anak berupa kerajinan mainan maupun tanaman hias, dimana bahannya didominasi dari limbah plastik. Kegiatan Itu diberi tajuk 'Gelar Karya P5 Pengolahan Sampah Plastik TK PGRI JATI', dengan motto 'Growing With Knowledge', yang dilaksanakan di halaman sekolah.
Luthfiyah, S.Pd selaku kepala sekolah di tempat gelar karya, pada (9 /12/2023) menerangkan.
Gelar karya itu bertujuan agar anak - anak paham mengenai sampah organik dan non organik serta tahu cara pemilahan maupun pemanfaatannya.
"Ini awalnya anak-anak diajak ke tempat pengolahan sampah, disitu anak - anak dikenalkan sampah organik dan non organik.
Disitu banyak manfaat dari sampah plastik digunakan untuk
alat media dan untuk karya, untuk ketrampilannya anak - anak," terangnya.
Langkah selanjutnya luthfiah mensosialisasikan kepada wali murid untuk mendapatkan dukungan dengan menunjukkan contoh sebuah hasil karya yang terbuat dari limbah plastik.
Berikutnya ditindaklanjuti dengan rencana aksi gelar karya pemanfaatan sampah plastik, yang merupakan kolaborasi masing-masing anak dengan orang tuanya.
Ditempat yang sama, Komite TK PGRI Jati, Rini Agustin mengatakan, kegiatan P5 TK PGRI Jati diharapkan mampu menjadikan anak mandiri dan sukses belajarnya.
"Ini Kegiatan P5 TK PGRI Jati, ini kerajinan anak - anak dari sedotan plastik dan bahan didaur ulang seperti botol aqua, kolaborasi orangtua dengan murid. Dengan ini, semoga anak-anak bisa sukses," katanya.
Melalui gelar aksi pemanfaatan limbah plastik, tentunya tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang pengelolaan sampah plastik, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi anak-anak TK. Disini diperlukan gagasan yang bisa menginspirasi pemikiran seorang guru yang selalu kreatif dan bernuansa manusiawi serta berwawasan lingkungan. Semua itu diperlukan bagi tumbuh kembang anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
(**Dikpoer)