google

Kolaborasi Digital : Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya 43 Memodernisasi Peta Administrasi Desa Sumberkerang




Kabar Probolinggo - Peta merupakan representasi atau gambaran dari unsur-unsur yang tampak abstrak, diambil dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Peta umumnya digambarkan pada bidang datar dengan skala yang diperkecil untuk mempermudah pemahaman informasi geografis. Peta administrasi desa merupakan salah satu jenis peta yang memiliki peranan penting dalam pemerintahan desa. Peta administrasi tersebut berisi informasi terkait tata guna lahan, persebaran dusun, dan batas desa. Informasi tersebut dapat menjadi acuan dalam pengembangan desa ke depannya.

Mahasiswa Universitas Brawijaya yang tengah mengikuti program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Sumberkerang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo yang dilaksanakan dari tanggal 8/7/24 s.d 26/7/24, mereka  melihat adanya potensi digital dalam peta administrasi desa. Yeni Amalina, mahasiswi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, berinisiatif untuk memodernisasi peta administrasi Desa Sumberkerang dalam rangka kolaborasi digital dengan pemerintahan desa. Kepala Desa Sumberkerang, H. Beny Rechardo, menyambut baik ide pembaruan peta administrasi tersebut demi menunjang Desa Sumberkerang menjadi desa yang lebih mandiri.

Pembaruan peta administrasi desa ini dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu melakukan wawancara pada perangkat desa terkait peta yang ada di Desa Sumberkerang.

Bunadi selaku Sekretaris Desa Sumberkerang, pada Senin ( 8/7/24 ) dikantor desa setempat menyampaikan, bahwa Peta yang ada di kantor desa sekarang adalah peta yang dibuat belasan tahun lalu, lebih tepatnya pada tahun 2006. Penulisan, penggambaran, dan pewarnaan peta ini juga dibuat menggunakan metode manual 


Peta Desa Sumberkerang Sebelum Diperbarui|Sumber : Dokumentasi Pribadi

Dalam pembuatan peta administrasi desa, Yeni bersama Kelompok 43 MMD Universitas Brawijaya melakukan survei pemetaan ke berbagai sudut desa untuk mengetahui batas-batas dusun, area permukiman, dan batas-batas sawah. 

Tahap selanjutnya, yaitu melakukan proyeksi peta menggunakan Google Earth, tracking menggunakan aplikasi GPS, dan mengolah data menggunakan aplikasi ArcMap 10.8. Standar dalam pembuatan peta ini mengacu pada Badan Informasi Geospasial Nomor 3 Tahun 2016 tentang spesifikasi teknis penyajian peta desa.

Selanjutnya, Kelompok 43 MMD Universitas Brawijaya melakukan diskusi dan validasi peta administrasi desa. Proses ini melibatkan sekretaris desa dan seluruh kepala dusun di Desa Sumberkerang untuk memastikan akurasi dan relevansi peta yang dibuat. Tahap berikutnya, peta administrasi yang telah disetujui, dicetak dalam bentuk banner dengan ukuran 3 m x 1,2 m dan memasang bingkai pada banner tersebut. Tahap terakhir, yaitu pemasangan peta administrasi desa di Kantor Desa Sumberkerang.



Peta Desa Sumberkerang Setelah Diperbarui|Sumber : Dokumentasi Pribadi

Yeni Amalina mengatakan, Pemasangan banner itu adalah langkah konkret untuk memperkenalkan hasil kerja mereka kepada masyarakat. Banner ini dirancang untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai peta administrasi desa yang baru.

Pemberian Peta Desa Sumberkerang kepada Perangkat Desa|Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sumber :  MMD UB 43

Editor : Presta

#mahasiswamagang #mahasiswaUBMalang #DesaSumberkerang


Post a Comment

0 Comments

Info terkini